Naruto The Last Movie Part IV - Text

Sekelompok shinobi berbalut perban seperti yang sebelumnya tampak menyerang orang-orang Hyuuga terbang di atas langit konoha menggunakan layang-layang ninja. Mereka lalu mendarat, melesat turun di kediaman klan Hyuuga. Buru-buru mereka mencari di berbagai ruangan, hingga akhirnya ketemulah apa yang mereka incar. Hanabi.

"Siapa kal-!?" belum sempat bertanya Hanabi sudah langsung dibekap dan dibawa pergi.

Aksi kelompok ninja itu begitu cepat, namun Sai yang waktu itu kebetulan berada di dekat sana melihatnya dan langsung tanggap. "Itu.. Hanabi!?" Sai menggunakan jutsunya untuk menggambar burung raksasa dan mengejar mereka.

Sai terus mengejar, mengikuti mereka hingga keluar desa dan masuk ke hutan-hutan. Sadar kalau mereka diikuti, komplotan ninja misterius itu menyerang dengan tembakan-tembakan yang menciptakan ledakan api besar.

"Naruto-kun.."

"Selama ini aku selalu memperhatikanmu dari belakang. Tapi mulai saat ini, aku ingin selalu.. selalu berada di sebelahmu. Jadi, aku merajut ini dengan sepenuh hati. Kumohon, terimalah perasaanku.."

Hinata menunduk sambil menyerahkan kotak bingkisan berisi syal itu ke angin yang lewat.


Ya, Hinata sedang latihan di pinggir jalan yang sepi.
"Baik, aku akan mencobanya sekali lagi." ucap Hinata.
"Naruto-kun.."

"Oh Hinata!" Naruto sungguhan tiba-tiba saja muncul dari seberang jalang.

Naruto menghampirinya, "Apa barusan kau memanggilku, Hinata?"

"Itu.. selamat malam.." ucap Hinata.
"Barusan waktu di kedai Ichiraku kita bertemu kan?" ucap Naruto.
"Ah, benar juga.."

Hinata yang semula menunduk kini melihat ke arah Naruto. Dan.. Hinata kaget saat melihat Naruto menggunakan sebuah syal berwarna hijau dengan garis-garis putih..


"Ada apa, Hinata?"
"I-itu.. syal yang bagus.." ucap Hinata.

"Ah, ini.." Naruto tak mengataka apa-apa.

Dan.. tiba-tiba saja perut Hinata berbunyi.

Untuk sesaat suasana berubah menjadi hening.


"Hei, kedengarannya kau lapar.." ucap Naruto. "Kalau mau aku punya beberapa ramen instan di rumahku."

Hinata malu sekali. Apa yang ia takutkan betul-betul terjadi. Lalu sambil menundukan wajahnya yang mulai memerah. "Selamat malam!!" teriaknya dan berlari pergi.

"Eh? Bukannya kau ingin mengatakan sesuatu padaku?" Naruto bingung. "Hei Hinata!" Naruto berniat mengejar tapi Hinata sudah jauh.


Hinata pergi ke taman, malam-malam duduk sendiri di sebuah ayunan sambil memikirkan hal tadi. "Siapa ya yang sudah memberinya syal itu.." ia benar-benar penasaran. "Kalau kau senang aku juga senang, Naruto-kun.." tanpa ia sadari air mata mulai menetes dari matanya. Menetes dan jatuh di atas syal berwarna merah hasil rajutannya.

"Kenapa kau menangis?" seorang lelaki tiba-tiba saja muncul dari balik bayangan. "Kau membuat syal itu basah.."

"Aku sudah tak membutuhkannya lagi." ucap Hinata.

"Kalau begitu bagaimana kalau berikan saja padaku?" ucap lelaki itu, lelaki berambur putih yang merupakan dalang di balik komplotan shinobi misterius itu.


"Siapa kau?" Hinata kaget saat ia bisa melihatnya dengan jelas di bawah sinar lampu taman.

"Namaku Toneri, dan aku datang untuk mencarimu." ucap orang itu, Toneri.
"Mencariku!?"

"Hinata!!" Naruto menemukan Hinata tepat sebelum lelaki itu membawanya.

"Hei, apa yang kau lakukan pada Hinata!?" Naruto menyerang tapi tiba-tiba saja orang itu menghilang. Dan tak lama setelah ia menghilang, puluhan shinobi berlapis perban muncul. Mereka semua menyerang Naruto, untungnya Naruto cukup kuat untuk menjatuhkan mereka semua.



"Kage Bunshin no Jutsu!!" Naruto menciptakan beberapa bunshin untuk meladeni para shinobi itu, sementara Naruto yang asli mengejar si penculik Hinata. "Hinata!!"

Naruto berlari melewati seluk beluk desa Konoha, melompati gedung-gedung yang baru saja selesai dibangun. Satu per satu shinobi misterius muncul dan menghalangi jalannya, namun Naruto mampu menerobos mereka dan terus mengejar salah satu anak buah Toneri yang membawa Hinata.

"Boomb!!"

Beberapa tembakan peledak dilesatkan oleh para shinobi misterius yang kini mengejar Naruto, namun Naruto mampu menghindari semua itu. Naruto terus berlari. Tapi kemudian, satu serangan berhasil mengenainya. Naruto terpental, dan saat ia bangun sudah tampak puluhan shinobi miterius di udara dan siap untuk menembakinya.

"!!" Naruto tak mampu menghindar, namun ledakan itu tak cukup untuk melukai Naruto.

Naruto melompat dari kepulan asap dan balas menyerang, "Rasenshuriken!!"

Rasengan kuning berbentuk shuriken pun melesat dan memotong habis tubuh para shinobi itu, yang kelihatannya bukan manusia.

"Kau!!" Naruto akhirnya bisa sampai di hadapan si penculik. "Lepaskan Hinata!!!" Naruto menyerang namun lagi-lagi orang itu berhasil menghindar.


Dari udara, tembakan demi tembakan kembali melesat ke arah Naruto. Mereka seolah tak ada habisnya, para shinobi misterius itu.

Naruto pun melemparkan rasenshuriken kedua ke arah si penculik langsung. Serangan Naruto mengenai puncak gedung tempat orang itu berpijak, membuat keseimbangannya goyah dan Hinata pun terjatuh.

Hinata terperosok jatuh dari gedung, namun syal yang dibawanya tersangkut dan iapun selamat. Tapi, syal itu tak mampu bertahan lama.


Sementara Naruto, ia melesat menuju si penculik, yang masih berdiri di puncak gedung. Orang itu mempersiapkan beberapa bulatan kuning untuk menembak sementara Naruto telah siap dengan sebuah rasengan di telapak tangannya.

Orang itu mulai menembak, satu per satu linkaran energi berwarna kuning ia lemparkan namun dan mampu menghindari semuanya. Hingga akhirnya Naruto sampai pada orang itu dan Bang!! Rasengannya beradu dengan bola energi musuh, menciptakan ledakan yang lumayan hebat.

Kembali ke Hinata, syal buatannya sudah benar-benar tak bisa menahan dirinya lagi. "Kekuatanku.." dan entah kenapa Hinata tak bisa merasakan kekuatannya. Hinata akhirnya terperosok jatuh dari atas gedung yang sangat tinggi itu.

Untungnya sebelum membentur tanah, Naruto cepat melesat dan menyelamatkannya, "Hinata!!"

Hinata selamat, dan kini mereka berdua sudah ada di tempat yang aman.

"Hinata.. syalmu robek.."
"Ya.."


Hinata meratapi syalnya, yang telah robek terpotong, sama seperti kesempatannya untuk mengutarakan perasaannya pada Naruto. Hancur.

"Darimana shinobi-shinobi itu?" tanya Naruto.
"Aku tak tahu.." ucap Hinata.

Lalu Toneri kembali. Dari kehampaan tiba-tiba saja ia muncul dan berkata, "Hari terakhir sudah semakin dekat.. tapi sebelum itu.."


"Sialan kau!!" Naruto mencoba memukulnya namun layaknya hantu orang itu kembali menghilang, dan muncul dengan tubuh yang melayang di udara.

"Sebelum itu, aku akan datang untukmu.."

"Hinata.."

Toneri menghilang, dan bersamaan dengan kepergiannya, secerca cahaya dari atas langit semakin dekat dan semakin mendekat.



Sebuah meteor. Ya, lesatan api panas raksasa meluncur jatuh dan melesat jauh melewati Konoha, melesat jauh ke bagian belakang patuh Hokage dan Boomb!! ledakang yang begitu hebat terjadi.



***

Naruto The Last Movie Part V - Text

About the author

Yandi Mulyadi
Hi, I'm Yandi Mulyadi. IT Analyst who enjoys learning cool tech stuff and sharing it on Website and Youtube.

Post a Comment

Berkomentarlah di blog ini dengan Etika yang Baik dan Cerdas
- Jangan berkomentar yang mengandung SARA atau hal yang NEGATIF lainnya !!
- Jangan sampai komentarmu masuk ke dalam SPAM !!
- Berkomentarlah yang Masuk di Akal
- Usahakan Jangan Menggunakan Kata Kasar
- Tolong Jangan Membuat Link Porno dan Sebagainya